Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meminta UMKM untuk mengadopsi praktik usaha ramah lingkungan serta berkelanjutan. Menurutnya, produksi, konsumsi dan distribusi harus memprioritaskan kebutuhan kualitas pembangunan manusia dalam jangka panjang "Langkah langkah mencari keuntungan yang merusak lingkungan harus kita tinggalkan," kata Teten dalam webinar UMKM Indonesia di Tengah Pandemi, Kamis (14/10/2021).
Teten juga menambahkan banyak pengusaha muda telah meluncurkan usaha yang menghasilkan barang barang ramah lingkungan sehingga harus terus didukung. "Anak anak muda sudah banyak menjalankan bisnis yang ramah lingkungan misalnya menggunakan material dari limbah kayu untuk membuat jam tangan dan frame kacamata. Kreativitas perlu terus kita dukung agar semakin banyak usaha yg ramah lingkungan bisa bermunculan," ujar Teten. UMKM yang bergabung dengan platform daring untuk memasarkan produk mereka selama pandemi COVID 19 mencatat permintaan yang lebih tinggi.
Dalam catatannya, UMKM masih beroperasi sebagian dan bahkan tidak ada yang berniat untuk menutup usaha secara permanen di tengah PPKM Darurat. "Intervensi pemerintah mampu meningkatkan ketahanan UMKM meskipun cakupannya masih harus diperluas," tambah Teten. Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura meminta para pemangku kepentingan bekerja sama untuk meningkatkan sektor UMKM seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara yang lebih baik.
“Kesempatan sekarang ada tangan kita. Kita harus menangkap peluang untuk transisi yang lebih berani menuju ekonomi hijau dengan praktik praktik usaha yang lebih inklusif," tuturnya.